4 Wireless
Tools MIKROTIK
4 Wireless Tools
1. Scanner
Scanner berfungsi untuk melakukan scan dengan
memperlihatkan Access Point yang aktif di sekitar perangkat. Scanner akan
menampilkan informasi dari AP disekeliling Router Mikrotik secara detail, mulai
dari MAC Address, SSID, Channel, Signal Strength, Signal To Noise (SNR), Noise
Floor, Radio Name, dan RouterOS Version.
Keterangan :
· MAC Address : alamat fisik dari suatu
perangkat.
· SSID :
nama Access Point
· CHANNEL :
channel yang dipakai AP.
· SIGNAL
TO NOISE : Signal To Noise (SNR) adalah
perbandingan antara sinyal yang diterima dengan gangguan di sekitar berdasarkan satuan dB. Jika transmisi sinyal yang
di terima lebih jelas dari kebisingan maka wireless akan
berjalan dengan baik, sedangkan kebisingan lebih kuat daripada sinyal di terima akan menyebabkan
komunikasi nirkabel dan data tidak berjalan dengan baik.
Kualitas dari SNR dibagi kedalam beberapa kategori, sebagai berikut :
a. >
40dB SNR = Excellent signal (5 bars) , Cepat terkoneksi, troughput maksimal
dan stabil.
b. 25dB
- 40dB SNR = Very good signal (3 - 4 bars), Terkoneksi baik,
throughput maksimal.
c. 15dB
- 25dB SNR = Low signal (2 bars), Terkoneksi baik,
throughput tidak maksimal.
d. 10dB
- 15dB SNR = very low signal (1
bar), koneksi tidak terlalu stabil, throughput rendah.
e. 5dB
- 10dB SNR = no signal, koneksi sangat tidak stabil,
throughput sangat rendah.
·
NOISE
FLOOR
Noise
Floor adalah ukuran sinyal atau kebisingan disekitar frekuensi yang termonitor disaat
adasinyal maupun tidak ada sinyal, dimana biasanya diukur
dengan antenna atau tanpa antenna. Pengukuran noise floor:
Noise -> Semakin tinggi semakin bagus (misal:
-98 = bagus, -10 = jelek.)
Misalnya noise floor
-120dB atau 140dB (berarti bagus atau noise floornya rendah)
karena dengan noise floor rendah maka sinyal kecil
pun akan terdengar dengan baik.
Pada gambar diatas, maka saya simpulkan :
1. MAC
Address (alamat fisik perangkat). Terlihat MAC Address dari setiap AP. Pada
gambar diatas hanya ada 4 AP setelah saya start tools Scanner ini dan ada 4
juga MAC Address yg terlihat, contohnya MAC Address pada AP ARMERA adalah
8C:E1:17:91:E6:96.
2. SSID
(nama jaringan). Disamping kolom MAC Address ada SSID yaitu nama dari AP yg ada
setelah saya memakai tools Scanner.
3. Channel
(mencakup frekuensi, channel, dan band). Terlihat Channel jenis apa yang
dipakai oleh masing-masing AP.
4. Signal
Strength (kekuatan sinyal). Seperti pada yang jelaskan diatas tadi, jika signal
strength mendekati positif maka semakin bagus dan Pada gambar diatas AP
Olynvyra lebih bagus dibanding AP ARMERA karena Signal Strength pada AP
Olynvyra hanya -75 sedangkan AP ARMERA -76.
5. Signal
to Noise Ratio (rasio perbandingan signal diterima dengan gangguan sekitar).
Seperti yang saya jelaskan pada penjelasan sebelumnya, jika semakin tinggi
nilainya maka semakin bagus sinyal. Contoh saja pada AP Olynvyra memiliki nilai
38dB dan pada AP Fajar memiliki nilai 16dB, tentu saja sinyal yg lebih bagus
adalah pada AP Olynvyra.
6. Noise
Floor (kebisingan di sekitar frekuensi yang termonitor). Jika Noise Floor
memiliki nilai minus (-) tinggi semakin bagus. Misalnya pada AP Olynvyra
memiliki nilai -113 lebih bagus daripada AP ARMERA.
7. Jika saya menyimpulkan AP mana
yang paling baik/bagus maka AP Olynvyra yang paling bagus di antara keempat AP
diatas dan AP Olynvyra memakai frekuensi 2457.
2. Frequency
Usage
Berfungsi melakukan scanning terhadap penggunaan
frekuensi di sekitar perangkat mikrotik. Tools ini akan menampilkan penggunaan
masing-masing frekuensi apakah banyak/padat digunakan atau sedikit saja.
Sehingga dapat digunakan untuk menentukan frekuensi mana yang tidak terlalu
ramai penggunanya untuk mengurangi interferensi.
Gambar di atas adalah hasil Scan pada Freq.Usage.
Dari gambar tersebut terlihat penggunaan frekuensi
2442 lebih sedikit dibandingkan frekuensi lain dan juga terlihat penggunaan
frekuensi yang tertinggi adalah 2457.
Kesimpulan :
Akan lebih baik jika ingin membangun sebuah jaringan
wireless di area ini, kita memilih frekuensi yang paling sedikit digunakan
yaitu frekuensi 2442 karena akan lebih sedikit interferensi. Dan sangat tidak
disarankan memilih frekuensi yang sudah ramai dipakai di area ini yaitu
frekuensi 2457.
3. Wireless Snooper
Wireless Snooper mirip dengan tool scanner. Namun
lebih rinci. Tool ini bisa mengetahui load dan besar traffic tiap frekuensi
dengan informasi yang lebih mendetail. Snooper dapat menampilkan informasi
terkait Access Point, jumlah Station dan jumlah Signal yang diterima oleh
Client, jumlah Client-nya, serta bandwidthnya.
Gambar di atas adalah hasil dari penggunaan Snooper
tool pada Wireless Mikrotik. Informasi yang ditampilkan oleh Snooper tool :
Load dan besar traffic tiap frekuensi dan SSID.
Misalnya AP SYIFA memiliki load frekuensi sebesar 1.2% dan besar traffic 42.8%.
· Bandwidth tiap
SSID. Misalnya SSID Olynvyra memiliki bandwidth sebesar 42.9 kbps.
· Client/Station tiap SSID. Misalnya
SSID Olynvyra memiliki client terkoneksi 4.
4. Wireless Sniffer
Berfungsi untuk menangkap paket-paket yang masuk atau
keluar melalui jaringan Access Point. Tool ini sangat berguna untuk menganalisa
traffic jaringan.
Gambar di atas adalah hasil dari penggunaan Sniffer
tool pada wireless mikrotik.
Informasi yang ditampilkan adalah paket yang masuk dan
paket yang keluar melalui AP. Berupa informasi paket secara rinci. Type packet,
Destination dan Source, Channel, Interface (melalui mana paket tersebut), dan
Kekuatan Signal.
Pengaturan dalam Wireless Sniffer yaitu :
· Channel-time yaitu berapa lama waktu
yang digunakan untuk sniff tiap channel jika opsi “multiple channel”
diaktifkan. File-limit yaitu batas besar file
yang akan digunakan untuk menyimpan data sniffer.
· File-name yaitu nama file yang akan
digunakan untuk menyimpan data sniffer dan akan disimpan di storage Router
(PCAP format).
· Memory-limit yaitu besar memory yang
akan digunakan untuk tool sniffer.
· Multiple-channels yaitu opsi jika
ingin melakukan sniffing di multi channel atau tidak.
Itu saja Pembahasan tentang
Penggunaan 4 Tools Wireless di Mikrotik.